LANGKAH penting dalam penguatan teknologi blockchain nasional terjalin dalam pertemuan antara Indonesia Blockchain Society (IBS) dan Deputi IV Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng. Audiensi strategis ini digelar di Jakarta, Kamis (20/03/2025) untuk menjajaki peluang kolaborasi demi membangun ekosistem blockchain Indonesia yang aman, inklusif, dan berdaya saing global.
Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut membahas berbagai aspek penting, mulai dari regulasi dan pengamanan teknologi, hingga kesiapan sumber daya manusia menghadapi perkembangan blockchain yang kian pesat. Dalam kapasitasnya, Deputi IV BSSN menaungi bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian, yang berperan penting dalam mengawal keamanan digital di sektor-sektor strategis, termasuk inovasi berbasis blockchain.
Audiensi yang berlangsung pada Kamis pagi ini menjadi titik awal sinergi antara pemerintah dan komunitas blockchain. Kedua pihak sepakat bahwa teknologi blockchain memiliki potensi besar dalam mendukung transformasi digital Indonesia, namun membutuhkan landasan kebijakan yang kokoh serta pengamanan sistem yang kuat.
Beberapa poin penting yang disepakati dalam pertemuan ini meliputi: Penguatan regulasi blockchain yang adaptif dan berbasis risiko; Pelatihan dan pengembangan SDM di bidang keamanan siber dan teknologi blockchain; Pengembangan riset dan inovasi yang melibatkan kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah.
Menuju Indonesia Sebagai Pemimpin Teknologi Blockchain
Menurut perwakilan Indonesia Blockchain Society (IBS), pertemuan ini merupakan sinyal kuat bahwa pemerintah semakin terbuka dalam mendukung pertumbuhan ekosistem blockchain. Dukungan BSSN diharapkan mampu menciptakan lingkungan teknologi yang tidak hanya aman, tetapi juga mendorong inovasi.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi blockchain di kawasan Asia. Dengan kolaborasi lintas sektor yang solid, kita dapat mewujudkan pemanfaatan blockchain untuk berbagai kebutuhan nasional, mulai dari keuangan, logistik, hingga layanan publik,” ujar Ery Punta, Ketua IBS, usai audiensi.
Langkah awal yang ditempuh bersama BSSN ini diharapkan menjadi fondasi kuat menuju pemanfaatan blockchain secara luas dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan visi bersama, sinergi antara regulator dan pelaku industri akan membawa Indonesia melangkah lebih mantap di era transformasi digital. [BEKRAF/rls]