Fri. Sep 13th, 2024

Menakar Peran Disabilitas dalam Perfilman Nasional

By Bekraf May 16, 2024
Budi Sumarno, motor gerakan inklusi dalam perfilm Indonesia, memaparkan gagasannya (foto: Abe)

Persoalan yang dihadapi para penyandang disabilitas berkaitan dengan film antara lain : representasi disabilitas dalam film, aksesibilitas dalam industri film bagi disabilitas sebagai penonton,  pelibatan disabiilitas sebagai aktor dan kru, stereotipe / stigma tentang disabilitas dalam masyarakat,  dan pendekatan kreatif dalam mengangkat cerita tentang disabilitas. Itulah beberapa poin penting yang menyuat dalam workshop bertema “Peran Disabilitas dalam Perfilman Nasional” yang diselenggarakan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Aston Denpasar Hotel & Convention Center, Denpasar, Kamis (16/5/2024). Tampil sebagai narasumber Budi Sumarno (Sutradara dan Penggerak Inklusi Film), Ade Wirawan (Deaf Bali Creative),  Deni Andesta (Ketua DPD PPD Provinsi Bali), dan Muhammad Yusuf (Sutradara). Workshop ini dipandu oleh Agung Bawantara.

Dalam paparannya, Budi Sumarno yang merupakan salah satu motor dari Gerakan inklusi dalam perfilman Indonesia, menyampaikan bahwa industri perfilman memiliki peran besar dalam membentuk dan menyuarakan keberagaman dan inklusivitas. “Industri perfilman harus memberikan ruang dan akses yang setara bagi semua, termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.

Ade Wirawan, seorang aktivis Tuli dan perwakilan dari Deaf Bali Creative, menyoroti pentingnya aksesibilitas dalam industri film, baik bagi penonton maupun pelaku disabilitas. “Di Indonesia, jumlah penyandang disabilitas khususnya kaum Tuli mencapai 28 juta jiwa, dan di Bali sekitar 22 ribu jiwa. Sayangnya, mereka masih belum mendapatkan akses yang memadai di dunia perfilman,” kata Ade.

Deni Andesta, Ketua DPD Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Bali, menekankan pentingnya film sebagai wahana edukasi dan sosialisasi tentang bagaimana penyandang disabilitas harus ditempatkan pada posisi yang setara dengan non-disabilitas. “Kami merindukan untuk dihargai, bukan dikasihani,” tegasnya.

Workshop ini juga membahas berbagai isu krusial terkait disabilitas dalam film, seperti representasi disabilitas, aksesibilitas industri film bagi disabilitas, pelibatan disabilitas sebagai aktor dan kru, serta membongkar stereotipe tentang disabilitas. Budi Sumarno dari Inklusi Film, KCFI, menambahkan, “Pemahaman yang benar tentang disabilitas dalam cerita film adalah langkah awal menuju industri yang lebih inklusif.”

Dalam konteks pendidikan, workshop ini juga mendorong pengembangan kurikulum yang inklusif di sekolah film dan perguruan tinggi. “Membekali akademisi dengan pemahaman budaya disabilitas yang inklusif adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung semua individu, tanpa memandang perbedaan,” kata Budi.

Salah satu hasil yang diharapkan dari workshop ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dalam perfilman, sehingga mereka dapat memahami nilai-nilai keberagaman dan perspektif yang berbeda. Selain itu, diharapkan dapat melahirkan sineas dari kalangan masyarakat disabilitas yang mandiri dan percaya diri, serta meningkatkan produktivitas dan kemandirian mereka di tengah-tengah masyarakat.

Workshop ini juga menampilkan pemutaran film dan sesi edukasi tentang bagaimana mengangkat harkat penyandang disabilitas dalam dunia perfilman. Para peserta diberikan panduan “The Inclusive Filmmaking Toolkit” yang berisi saran-saran praktis dan studi kasus untuk membantu pembuat film menghindari stereotip dan menampilkan keberagaman dengan menghormati pengalaman orang-orang dengan disabilitas.

Dengan kolaborasi yang sinergis antara penyandang disabilitas, sineas, dan akademisi, diharapkan akan tercipta komunitas yang inklusif di dunia perfilman. Ini adalah langkah awal menuju perubahan pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas sebagai kontributor aktif dalam industri perfilman.*** [BEKRAF/Abe]

By Bekraf

Related Post