Forum Industri Beijing International Film Festival (BJIFF) tahun ini menjadi ajang penting bagi pembahasan dampak teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam industri film global. Para panelis terkemuka dari seluruh dunia berkumpul di O-Box Langyuan Station untuk menguraikan bagaimana AI telah mengubah lanskap produksi, distribusi, dan konsumsi film.
Dalam pidatonya, Cassius Rosa, Wakil Menteri Kebudayaan Brasil, pada acara yang digelar pada Rabu (22/4/2024) itu, menyoroti peran AI dalam meningkatkan kerja sama internasional dalam industri film. Dia menekankan bahwa teknologi ini telah memungkinkan kerja sama yang lebih erat antara Brasil dan Tiongkok dalam produksi dan distribusi konten audiovisual.
Yu Junsheng, Wakil Direktur Departemen Publisitas Komite Kota Beijing, menekankan pentingnya adaptasi dengan era baru di industri film. Dia mengatakan bahwa AI telah memperkenalkan film yang lebih kompetitif dan mendorong perkembangan industri film yang lebih berkualitas.
Pembicara lainnya, seperti Huang Xiaowei dari Museum Film Nasional Tiongkok, menyuarakan kepercayaannya bahwa AI dapat menjadi alat penting dalam membangun jembatan budaya antara bangsa-bangsa melalui film. Namun, ada juga keprihatinan tentang bagaimana teknologi ini dapat memengaruhi wawasan manusia dan kreativitas dalam pembuatan film.
Para tamu termasuk tokoh-tokoh industri seperti Cameron Bailey, CEO Festival Film Internasional Toronto, dan Kurt Rieder, SVP Theatrical Warner Bros APAC, yang membahas bagaimana AI telah meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi film. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan keberadaan manusia dalam proses kreatif.
Dalam dialog meja bundar, para panelis mempertimbangkan bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman penonton melalui personalisasi konten dan layanan. Mereka juga membahas tantangan etis dan sosial yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi AI dalam industri film.
Forum Industri BJIFF 2024 menjadi panggung untuk merenungkan tentang bagaimana AI telah mengubah dan akan terus mengubah cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi film. Dengan perubahan ini, industri film global dihadapkan pada tantangan baru dalam menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan keunikan kreativitas manusia.*** [Andi Shabrina/BPI]