PESTA Kesenian Bali (PKB) XLVI kembali menampilkan keajaiban seni dari berbagai kalangan, termasuk penampilan yang menginspirasi dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Se-Bali. Acara yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali pada Minggu (23/6) ini menjadi saksi keceriaan dan kreativitas anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengekspresikan diri mereka melalui seni.
Dalam sesi penampilan mereka yang berlangsung selama 120 menit, SLB Se-Bali mempersembahkan 9 pergelaran seni yang memukau. Mereka mengawali dengan penglembaran kayonan, diikuti oleh kolaborasi musik gamelan tradisional dan band modern secara live. Tak hanya itu, penampilan bondres berpakaian topeng dari guru-guru mereka memberikan penjelasan dan makna di balik setiap sajian seni yang mereka tampilkan.
Berbagai sekolah SLB seperti SLBN 1 Denpasar, SLB N 1 Badung, dan SLB N 1 Tabanan turut menyumbangkan karya seni mereka, mulai dari tarian kreasi hingga musik kolaboratif Nusantara. Angklung Kocok oleh SLB N 2 Denpasar dan tari kontemporer dari SLB N 1 Klungkung juga berhasil memikat penonton dengan ekspresi yang mengagumkan.
Wakasek SLB 1 Denpasar, I Gede Purnama Eka Saputra S.Sn, M.Pd, menyatakan kebanggaannya atas partisipasi anak-anak SLB dalam PKB. “Pementasan ini menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki setiap siswa kami, meskipun dengan keterbatasan yang ada,” ujarnya. Guru-guru seperti Gusti Ayu Priyanti S.Sn dari SLB 1 Tabanan pun mempersiapkan dengan cermat setiap detail pentas, memastikan setiap gerakan dan penampilan mencerminkan dedikasi dan keahlian anak-anak mereka.
PKB tahun ini tidak hanya menjadi panggung seni, tetapi juga bukti nyata inklusivitas dan keberagaman dalam menyambut ekspresi seni dari semua kalangan, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Acara ini tidak hanya membanggakan kreativitas mereka, tetapi juga menginspirasi untuk terus mendukung kesetaraan dalam seni dan kehidupan.*** [BEKRAF/Rls]