ACARA Bulan Bahasa Bali Ke VI resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pada hari Sabtu (2/3/2024). Acara penutupan berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar, menandai akhir dari sebulan penuh perayaan dan upaya pelestarian Bahasa Bali.
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Bulan Bahasa Bali Ke VI. Ia menggambarkan perayaan ini sebagai upaya nyata dari Pemerintah dalam melestarikan Bahasa Bali, sebuah warisan budaya yang sangat berharga. Dewa Indra juga menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif generasi muda dalam memelihara bahasa ini di tengah gempuran budaya globalisasi. “Peringatan Bulan Bahasa Bali tidak sekadar simbolisasi, melainkan sebuah panggilan bagi generasi muda untuk melestarikan dan mencintai Bahasa Bali,” katanya dengan tegas.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, menyatakan bahwa Bulan Bahasa Bali Ke VI berjalan dengan baik dan lancar. Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan, termasuk Utsawa Nyurat Lontar dan Mengetik Aksara Bali menggunakan Keyboard, yang diikuti oleh 600 siswa SMA/SMK serta mahasiswa. Tak hanya itu, ada juga 852 peserta dari duta Kabupaten/Kota yang ikut serta dalam berbagai lomba.
Selain kegiatan utama, dalam Bulan Bahasa Bali ke-6 ini, diserahkan juga Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda kepada berbagai instansi terkait, seperti Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Ini sebagai penghargaan atas upaya mereka dalam menjaga dan melestarikan berbagai aspek budaya Bali.
Acara penutupan ini juga menjadi momen penting dengan penyerahan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba/wimbakara. Dan penutupannya disempurnakan dengan peluncuran tema Bulan Bahasa Bali Ke VII Tahun 2024, yang menandai kesinambungan upaya pelestarian bahasa dan budaya Bali di masa mendatang.