ASOSIASI Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo–ABI), dengan dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), telah sukses menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto (BLK) yang diselenggarakan pada Mei 2024. Menanggapi sukses tersebut, IGP Rahman Desyanta, pendiri Mandala Chain, memberikan komentarnya. Menurut Anta, demikian ia akrab disapa, inisiatif dari ABI itu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa itu kripto, bagaimana risikonya, dan cara kerjanya. Indonesia, sebagai salah satu negara yang antusias terhadap kripto, memang perlu membangun kesadaran tentang kripto. “Kesadaran ini akan memberikan penguatan dan pengamanan kepada investor, agar tidak terjebak dalam ‘fomo’ (Fear of Missing Out – red) kripto yang sering kali berdampak buruk,” ujarnya.
Anta juga menyoroti peran pemerintah dalam melindungi masyarakat sambil tetap mendorong inovasi. Katanya, adalah kewajiban Pemerintah untuk melindungi Masyarakat dari berbagai hal negatif berkait hal-hal baru yang masuk ke negeri ini, namun di sisi lain Pemerintah juga harus mencermati secara sungguh-sungguh teknologi yang masuk tersebut.
“Pemeritah tak bisa membendung inovasi-inovasi masyarakat yang merupakan respons dari persoalan riil yang mereka hadapi sekaligus merupakan tawaran maju untuk menghadirkan solusi-solusi,” tegasnya sembari berharap literasi kripto yang telah dan akan dilakukan dapat memberi gambaran yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset digital.
Lebih jauh, Anta menekankan pentingnya kolaborasi dan edukasi untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin industri kripto. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang menjadi leader di industri ini, dan untuk itu diperlukan kolaborasi besar.
“Edukasi adalah langkah awal untuk mencapai tujuan ini. Saya sendiri ikut mengisi acara BLK 2024 di Canggu pada 11 Mei 2024 kemarin dan senang sekali dapat bertemu dengan Pak Robi dari Reku. Saya sangat mengapresiasi BLK dan berharap acara ini akan terus diadakan setiap tahunnya dengan tema yang beragam, menjadi acuan masyarakat terhadap kripto di Indonesia,” pungkas CEO Baliola itu.
Tentang BLK 2024
Seperti telah diberitakan sebelumnya, penyelenggaraan BLK 2024 yang berlangsung dari 2 Mei hingga 30 Mei 2024 sukses menarik lebih dari 10.000 peserta di berbagai kota di Indonesia. Acara ini dibuka dengan serangkaian keynote speech dari para ahli dan regulator industri kripto di Indonesia, serta dihadiri oleh mitra pemerintah seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri).
Organisasi independen seperti Bursa Kripto Nusantara (CFX), Kliring Komoditi Indonesia (KKI), Indonesia Coin Custodian (ICC), Tenne Depository, dan berbagai media kripto nasional juga turut berpartisipasi, bersama 65 anggota asosiasi.*** [BEKRAF/Abe]