Tue. Dec 2nd, 2025

Kriteria Baru Kesanga Fest 2026 : Memuliakan Air dan Sistem Tarung Bebas

PEMERINTAH Kota Denpasar dan Pasikian Yowana secara resmi mengumumkan kriteria terbaru Lomba Ogoh-Ogoh Kasanga Festival 2026, yang tahun ini mengusung tema “JALA SIDHI SHUVITA – Memuliakan Air untuk Kesejahteraan.” Pengumuman ini menjadi pedoman utama bagi seluruh Sekaa Truna Truni (STT) dalam proses perancangan dan pembuatan ogoh-ogoh menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1948.

Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, AA Made Angga Harta Yana, menyatakan bahwa penetapan kriteria tahun ini merupakan hasil evaluasi mendalam sekaligus respons terhadap perkembangan kreativitas anak muda Denpasar.
“Dengan kriteria yang lebih jelas dan detail, kami ingin proses pembuatan ogoh-ogoh menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium kreativitas bagi generasi muda Denpasar. Tema air dipilih karena relevansinya dengan kesejahteraan, kesucian, dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menegaskan bahwa penyempurnaan kriteria tersebut sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Kesanga Festival setiap tahun.
“Setiap tahun, Kesanga Festival harus meningkat kualitasnya. Jangan sampai ketika sudah dikenal, semangat justru menurun. Kriteria baru ini akan memperkuat daya saing, kualitas, dan karakter ogoh-ogoh sebagai karya budaya anak muda Denpasar,” tegasnya.

Penguatan kriteria ini merupakan lanjutan dari FGD ‘Road to Kesanga Fest 2026’, yang sebelumnya digelar di Uma Dewi Kecak Dance Waribang, Kesiman, dan dihadiri ketua-ketua STT se-Kota Denpasar serta tokoh-tokoh budaya.

Kriteria Lengkap Lomba Ogoh-Ogoh Kasanga Festival 2026

1. Ketentuan Umum Peserta

  • Peserta adalah organisasi Sekaa Truna Truni (STT) se-Kota Denpasar.
  • Wajib menghadirkan dua perwakilan mengikuti Technical Meeting (TM).
  • Tidak dipungut biaya pendaftaran.
  • Peserta harus menaati seluruh ketentuan lomba.
  • Seluruh anggota STT wajib hadir saat penilaian ogoh-ogoh di banjar.
  • Keputusan tim penilai bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

2. Ketentuan Pembuatan Ogoh-Ogoh

a. Tema 2026: JALA SIDHI SHUVITA – “Memuliakan Air untuk Kesejahteraan.”

Visual karya dapat berupa:

  • Santha Rupa (figur Dewa),
  • Kala Rupa (figur Raksasa),
  • tokoh pewayangan,
  • tokoh mitologi dan filsafat Hindu Bali.

b. Ogoh-ogoh wajib selaras dengan tema utama.
c. Ogoh-ogoh yang dilombakan adalah karya yang dibuat untuk Nyepi Tahun Saka 1948 (2026).
d. Wajib menggunakan bahan alami ramah lingkungan.
e. Tidak diperbolehkan menggunakan:

  • styrofoam,
  • spons,
  • plastik sekali pakai.

f. Styrofoam juga tidak diperbolehkan digunakan pada bataran.
g. Kawat jaring hanya untuk aksesoris (kamen, saput, selendang, rambut).
h. Karet sandal hanya boleh digunakan untuk aksesoris tertentu (gelang, kamen, badong).
i. Tinggi ogoh-ogoh minimal 3 meter, maksimal 5 meter (termasuk bataran).
j. Tinggi bataran maksimal 1 meter.
k. Larangan konten: politik, SARA, dan pornografi.

3. Ketentuan Penilaian Ogoh-Ogoh di Bale Banjar
a. Jadwal dan rute penilaian ditentukan oleh panitia.
b. STT wajib menyediakan:

  • Literasi karya + sinopsis ogoh-ogoh (5 rangkap + soft copy PDF).

c. Seluruh anggota STT (lanangistri) wajib hadir saat penilaian.
d. Wajib menampilkan dokumentasi proses pembuatan.
e. Wajib menyediakan alat ukur tinggi ogoh-ogoh.
f. Tim penilai berhak melakukan wawancara mengenai konsep, proses, dan makna karya.

4. Mekanisme Penilaian Festival
a. Kasanga Fest 2026 menerapkan sistemtarung bebasuntuk memilih 16 nominasi terbaik se-Kota Denpasar.
b. Penilaian dilakukan dengan mengunjungi banjar secara bergilir.
c. Setelah seluruh penilaian selesai, dipilih 16 besar yang berhak tampil pada Kasanga Fest di Puputan Badung.
d. Ke-16 finalis wajib mengikuti pawai dan pameran selama festival berlangsung.
e. Finalis akan memperebutkan:

  • Juara I,
  • Juara II,
  • Juara III,
  • Harapan I,
  • Harapan II,
  • Harapan III,
  • serta kategori Ogoh-Ogoh Terfavorit.

5. Aspek Penilaian Ogoh-Ogoh di Banjar

A. Aspek Ideoplastis
Menilai unsur ide dan pesan:

  • Gagasan, konsep, alur cerita, simbolisme, kedalaman makna, kesesuaian dengan tema.
  • Kemampuan karya menyampaikan pesan kepada penonton.

B. Aspek Psikoplastis
Menilai bentuk dan teknik visual:

  • proporsi, jejaeg, anatomi, warna, keseimbangan, titik fokus,
  • konstruksi rancang bangun, tingkat kerumitan, ketekunan pengerjaan,
  • kreativitas, orisinalitas, inovasi, dan detail ornamentasi.

6. Aspek Penilaian Pawai
Pada tahap pawai, juri menilai:

  • Karakter dan ekspresi ogoh-ogoh saat ditarikan,
  • kelenturan dan kekuatan rangka,
  • keselarasan pengusung dengan gerak ogoh-ogoh,
  • harmoni musik pengiring (gambelan),
  • kesatuan visual dan performatif seluruh elemen,
  • suasana kebersamaan yang tercermin dalam pertunjukan.

Dengan semakin lengkapnya kriteria lomba ini, Kesanga Festival 2026 diharapkan menjadi ruang aktualisasi kreativitas sekaligus penguatan identitas budaya Bali di kalangan generasi muda. Upaya ini sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Denpasar untuk mematenkan Kesanga Festival sebagai produk budaya resmi Kota Denpasar, sebagaimana disampaikan Wakil Wali Kota Arya Wibawa.[bekraf/rls]

By Bekraf

Related Post