Sun. Jun 15th, 2025

Bali Ditetapkan sebagai Lokomotif Ekonomi Kreatif Berkelanjutan

MENTERI Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa Bali menjadi salah satu dari 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional. Penetapan ini telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2025–2029 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden Prabowo telah menetapkan 15 provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Provinsi Bali adalah salah satunya,” ujar Riefky dalam sambutan virtualnya pada pembukaan Bali Jagadhita VI 2025 yang berlangsung di Denpasar, Senin (2/6).

Riefky menekankan bahwa pengembangan ekosistem ekonomi kreatif harus sejalan dengan prinsip investasi berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa saat ini tren investasi global tidak lagi hanya mengejar profit, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.

“Bali dengan segala potensinya memiliki peluang besar untuk menarik investasi yang berkualitas,” katanya.

Ia juga menaruh harapan besar pada produk-produk kreatif dari Bali agar mampu bersaing di pasar global tanpa kehilangan jati diri lokal. “Bali bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga destinasi investasi dan pusat inovasi kreatif Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Riefky menilai kemajuan industri kreatif menjadi penggerak utama perekonomian, di mana sektor perdagangan memainkan peran strategis karena berkaitan erat dengan pertumbuhan industri kreatif di Bali.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan tiga pilar utama pembangunan Bali: perdagangan, investasi, dan pariwisata. Ketiganya, menurut Koster, menjadi fondasi dalam mewujudkan ekonomi hijau yang sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

“Melalui forum ini, kita sedang memperkuat pondasi bagi masa depan Bali. Ketahanan terhadap tantangan global, inklusivitas pelibatan masyarakat, serta karakter kuat yang menjunjung tinggi nilai budaya dan pelestarian lingkungan menjadi prinsip utama kita,” ujar Koster.

Koster juga melaporkan bahwa perekonomian Bali tumbuh sebesar 5,52% secara tahunan pada triwulan pertama 2025, melebihi rata-rata pertumbuhan nasional. Sementara inflasi Bali hingga April 2025 tercatat 2,3%, berada dalam kisaran target nasional sebesar 3±1%.

Bali Jagadhita sendiri merupakan forum tahunan yang digelar sejak 2020 atas kerja sama Pemerintah Provinsi Bali dan Bank Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memperkuat integrasi sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata, sekaligus menjadi ruang konsolidasi strategi pembangunan berkelanjutan di Pulau Dewata. [BEKRAF/Rls]

By Bekraf

Related Post