Thu. Mar 6th, 2025

Memanfaatkan Media Sosial untuk Kembangkan Bahasa Bali

PERKEMBANGAN teknologi digital telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan mengakses informasi. Media sosial, sebagai salah satu hasil dari kemajuan ini, menjadi ruang yang luas bagi berbagai bentuk ekspresi, mulai dari hiburan hingga edukasi. Namun, di tengah arus globalisasi digital yang begitu kuat, bahasa daerah seperti bahasa Bali menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara agar bahasa Bali tetap lestari dan dapat berkembang dalam dunia digital.

Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 hadir sebagai momentum untuk membahas strategi pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Bali di era digital. Salah satu kegiatan utamanya adalah lokakarya yang akan membahas pemanfaatan platform media sosial sebagai sarana pengembangan bahasa Bali. Acara ini akan berlangsung pada Jumat, 21 Februari 2025, pukul 09.00 WITA di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali.

Lokakarya ini menghadirkan tiga narasumber yang berpengalaman dalam bidangnya. Ida Bagus Arya Lawa Manuaba, S.Pd., M.Pd., seorang dosen dari ITP Markandeya Bali, akan berbagi wawasan mengenai strategi pendidikan berbasis digital yang dapat diterapkan untuk mendukung penggunaan bahasa Bali dalam ranah akademik dan sosial. Sementara itu, Putu Ayu Candra Dewi, seorang konten kreator yang aktif di media sosial, akan membahas bagaimana menciptakan konten menarik yang mampu menarik minat generasi muda untuk lebih mengenal dan menggunakan bahasa Bali. Narasumber ketiga, Ni Komang Ayu Sri Apriani, S.Tr. AB, dari Bawa Bali Wiki, akan memberikan perspektif mengenai peran digitalisasi dalam dokumentasi dan penyebarluasan informasi mengenai bahasa dan sastra Bali.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya Bali di tengah derasnya arus globalisasi. Dengan memanfaatkan media sosial secara kreatif dan inovatif, bahasa Bali tidak hanya dapat lestari, tetapi juga berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Ajakan untuk berpartisipasi dalam acara ini telah disampaikan secara luas, menegaskan bahwa siapa pun dapat berkontribusi dalam upaya menjaga identitas budaya Bali melalui dunia digital.

Sebagai bagian dari perayaan Bulan Bahasa Bali, kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen dalam menjaga dan mengembangkan bahasa ibu. Antusiasme dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, kreator digital, hingga masyarakat umum, menunjukkan bahwa ada harapan besar bagi kelangsungan bahasa Bali di masa depan. Dengan langkah-langkah nyata seperti ini, bahasa Bali tidak hanya akan bertahan, tetapi juga semakin dikenal dan digunakan oleh generasi mendatang. [BEKRAF/Abe]

By Bekraf

Related Post