SEBAGAI langkah strategis untuk meningkatkan manajemen pengetahuan di bidang blockchain, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perencanaan Pembangunan dan Kebijakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas) menggelar sesi diskusi yang membedah pemikiran tentang pemanfaatan teknologi blockchain dalam manajemen data. Acara bertajuk “Diskusi tentang Pemanfaatan Blockchain untuk Manajemen Data,” tersebut menghadirkan IGP Rahman Desyanta, Direktur Bali Blockchain Center, sebuah entitas yang dikembangkan berkat kolaborasi antara Baliola, Bkraf dan Pemerintah Kota Denpasar untuk melakukan eksplorasi pemanfaatan dan pengembangan industri blockchain. Acara berlangsung pada Senin, 29 April 2024, di Gedung Pusbindiklatren Bappenas yang terletak di Jalan Proklamasi No. 70, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam presentasinya Anta, demikian alumni Universitas Bina Nusantara Jakarta itu akrab disapa, berbagi wawasan mendalam tentang aplikasi blockchain di luar cryptocurrency. Desyanta menjelaskan bagaimana teknologi blockchain dapat merevolusi manajemen data, perlindungan data, pendaftaran karyawan, pelacakan karier ASN, dan administrasi beasiswa yang diselenggarakan oleh Bappenas.
“Jadi blockchain tidak hanya tentang cryptocurrency, potensinya meluas ke berbagai domain dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Anta meneyebutkan bahwa teknologi blockchain dapat memfasilitasi pelacakan karier ASN secara baik dan lancar, sebagai basisdari manajemen data karyawan, serta sebagai sarana akurat untu memastikan integritas informasi tersebut sehingga terlindung dari segala bentuk pemalsuan atau manipulasi.
Pada kesempatan itu Anta juga menganjurkan untuk melakukan pemetaan kasus per kasus sebagai langkah awal memasuki ranah blockchain.
“Eksplorasi dan eksperimen sangat penting sebelum maju ke arah skalabilitas,” tegasnya.
Bagi para peserta yang hadir, acara tersebut menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan untuk menyelami kemungkinan yang ditawarkan oleh teknologi blockchain dalam meningkatkan praktik manajemen data. Di sisi lain Anta juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta tentang utilitas multifaset blockchain dan komitmen baru untuk menjelajahi solusi inovatif bagi tata kelola data yang efektif.*** [BEKRAF/Rls]