Sun. Oct 13th, 2024

Gede Anta : Mendesak, Respons Pemerintah Terhadap Revolusi Teknologi Blockchain

By Bekraf May 4, 2024

INDONESIA, dengan statusnya sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan populasi lebih dari 270 juta orang, menjadi pasar yang sangat potensial bagi teknologi blockchain. Dukungan pemerintah terhadap teknologi ini, bersama dengan rencana peluncuran Rupiah Digital oleh Bank Indonesia, mencerminkan komitmen Indonesia untuk memanfaatkan potensi blockchain dalam mengubah lanskap keuangan.

Jawab Barat sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia dipandang perlu menguasai isu ini untuk bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan warganya.

Itulah inti sari masukan dari IGP Rahman Desyanta yang akrab isapa Gede Anta pada diskusi terbatas dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, dan sejumlah tokoh terkemuka di bidang teknologi blockchain, seperti pendiri Indonesia Blockchain Society Cahyana Ahmadjayadi, Ery Punta, Ahmad Nugraha di Bandung, Jumat (1 Mei 2024). Secara khusus pertemuan tersebut ditujukan untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi blockchain dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.

Mengawali diskusi, Herman Suryatman menegaskan peran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ujarnya, “Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi baru yang dapat membantu dalam menjalankan fungsinya.”

Menyambut paparan Herman, Cahyana Ahmadjayadi, sebagai salah satu tokoh utama dalam dunia blockchain, menyuarakan keyakinannya terhadap potensi besar yang dimiliki oleh teknologi blockchain. Ujarnya, “Blockchain bukan hanya sekadar teknologi, namun merupakan solusi yang dapat membantu berbagai pihak.”

Ery Punta, yang juga Ketua Pokja Blockchain PANDI, menyoroti pentingnya identitas digital dalam melindungi data masyarakat. “Mulai dari identitas, blockchain dapat menjadi infrastruktur utama yang memastikan keamanan dan keabsahan data,” ujarnya.

Terhadap semua paparan tersebut Gede Anta memberi catatan bahwa dengan visi dan misi yang jelas, serta kolaborasi dari berbagai pihak, teknologi blockchain akan membantu mendorong perkembangan Jawa Barat.

“Saat ini, yang dibutuhkan adalah pemetaan kasus penggunaan awal yang akan menjadi percontohan dari implementasi nyata,” tegasnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memulai uji coba teknologi blockchain dalam salah satu aplikasi daerahnya, menunjukkan komitmen untuk mengadopsi teknologi ini dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Eksplorasi dan diskusi tentang blockchain di Indonesia tidak hanya mempengaruhi tingkat nasional, tetapi juga menghasilkan dampak yang signifikan secara regional. Hal ini menciptakan kesempatan kolaborasi regional dan pertukaran pengetahuan yang akan memperkaya ekosistem blockchain di wilayah ini.

Dengan adanya kesadaran dan adopsi yang signifikan terhadap teknologi blockchain dan aset digital, Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk diskusi dan eksplorasi lebih lanjut terkait potensi revolusioner teknologi ini.** [BEKRAF/Rls]

By Bekraf

Related Post