Sun. Jun 15th, 2025

Pemkot Denpasar Jaring Aspirasi Komunitas Kreatif, Bangun Koneksi Antar Komunitas

Kepala Dinas Pariwisata selaku Ketua Badan Kreatif (BKraf) Denpasar menggelar pertemuan dengan berbagai komunitas kreatif, Jumat (9/5/2025), di Co Working Outdoor Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Lumintang, Denpasar. (Foto: Dewa - Podium News)

PEMERINTAH Kota Denpasar menilai banyaknya komunitas kreatif yang tumbuh di kota ini belum sepenuhnya memiliki ruang untuk saling terkoneksi dan berkembang bersama dalam satu ekosistem. Hal inilah yang mendorong Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bkraf) menggelar pertemuan dengan sejumlah komunitas kreatif pada Jumat (9/5/2025), di Co-Working Outdoor Gedung Dharma Negara Alaya (DNA).

“Semakin banyak komunitas kreatif yang muncul di Kota Denpasar, tapi tidak semuanya memperoleh akses untuk saling terkoneksi ke dalam satu wadah,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti.

Pertemuan yang dikemas santai ini menghadirkan perwakilan dari komunitas tari (Udu Dance), e-sport (ESI Denpasar), cosplay (Cre:Ha), musik (Sound of Kodya), dan komunitas DJ (HS DJ School). Selain itu, turut hadir pula perwakilan OPD Pemkot Denpasar dan sejumlah instansi terkait pengembangan industri kreatif.

Riyastiti menjelaskan bahwa forum ini menjadi langkah konkret untuk menyerap kebutuhan langsung dari para pelaku kreatif sebagai acuan dalam menyusun program pengembangan ke depan. “Kami ingin mendengar langsung dari komunitas-komunitas ini, memahami apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana kami bisa memfasilitasi mereka secara konkret,” tambahnya.

Sahadewa dari komunitas musik Sound of Kodya menilai pertemuan ini sangat penting, bukan hanya sebagai ruang diskusi dengan pemerintah, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antar komunitas. “Selain menjadi ajang diskusi, ini juga tempat kami untuk saling mengenal dan berkolaborasi,” ujarnya.

Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Denpasar membangun ekosistem kreatif yang semakin inklusif dan kolaboratif. Denpasar telah menempatkan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utama pembangunan berkelanjutan. Festival seperti D’TIK Fest dan SENJA menjadi ajang kolaborasi bagi komunitas untuk menampilkan karya dan inovasi mereka.

Sementara itu, sektor pendidikan kreatif turut mendapat perhatian melalui Denpasar Education Festival yang mengedepankan pengembangan kreativitas anak muda berbasis budaya lokal dan teknologi. Di sisi lain, inovasi seperti penggunaan teknologi mekanik dan material ramah lingkungan dalam ogoh-ogoh menjadi cerminan bahwa Denpasar bukan hanya menjaga tradisi, tapi juga mendorong pembaruan.

Dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam — dunia sebagai satu keluarga — Denpasar terus menata dirinya sebagai kota kreatif yang merangkul tradisi dan inovasi dalam satu tarikan napas. Pertemuan ini menjadi pijakan penting untuk menjalin koneksi antar komunitas dan memperkuat kolaborasi menuju masa depan yang lebih kreatif dan berdaya saing. [BEKRAF]

By Bekraf

Related Post