STHALA Ubud Village Jazz Festival 2024 resmi digelar pada malam tadi, 2 Agustus 2024. Festival ini menampilkan penampilan memukau dari musisi jazz ternama yang berhasil menciptakan suasana unik di setiap panggung: Padi, Giri, dan Subak. Salah satu bintang utama yang menyita perhatian adalah Rodrigo Parejo, seorang musisi jazz asal Spanyol yang dikenal akan keahliannya dalam berbagai genre musik.
Rodrigo Parejo, lahir pada tahun 1981, adalah musisi jazz, improviser, peneliti, komposer, dan pendidik asal Spanyol. Berdomisili antara Belanda, Spanyol, dan Asia Tenggara, Parejo aktif dalam berbagai skena musik jazz, dunia, tari kontemporer, dan musik improvisasi eksperimental di Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Penampilannya mencakup berbagai gaya, mulai dari pertunjukan solo meditatif minimalis hingga orkestra free-jazz yang eksplosif, serta berbagai kolaborasi dengan seniman internasional terkemuka.
Dalam Sthala Ubud Village Jazz Festival, Rodrigo Parejo menampilkan gaya uniknya yang memadukan elemen musik etnik, flamenco, klasik, rock, latin, dan musik meditatif. Reputasinya dalam industri musik telah membawanya tampil di berbagai festival dan venue bergengsi seperti North Sea Jazz Festival di Belanda, Steve Reich Festival di Amsterdam, dan Prambanan Jazz Heritage di Indonesia. Rodrigo Parejo juga telah bekerja dengan banyak seniman terkenal, seperti Phil Woods, Norma Winstone, London Improvisers Orchestra, dan banyak lagi.
Ubud Village Jazz Festival tahun ini diadakan di Sthala, A Tribute Portfolio Hotel di kawasan Lod Tunduh, Bali. Venue yang memukau dengan pemandangan sungai menambah kesejukan mata di tengah alunan simfoni jazz. Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Lasta Arimbawa, General Manager Sthala Ubud, dan sejumlah tokoh penting lainnya termasuk Anom Darsana dan Yuri Mahatma, Co-Founder UVJF, yang menandatangani kerja sama dengan Aram Rustamyants dari New Centropezn Quartet untuk kerja sama antara UVJF dan Rostov Festival.
Venue Memesona
Klick Swantara dan Diana Surya, arsitek muda Bali ternama dari Achimetriz, merancang ketiga panggung festival dengan konsep sekuens yang menarik. Klick Swantara menjelaskan bahwa pihaknya sengaja menciptakan perbedaan sekuens dari lorong pintu masuk festival hingga gerai-gerai di festival ini agar pengunjung mendapatkan pengalaman baru dibandingkan tahun lalu.
“Kami sengaja menciptakan perbedaan sekuens dari lorong pintu masuk festival hingga gerai-gerai yang ada di festival ini. Panggung tetap sama, ada tiga panggung, tetapi yang paling menarik bagi saya adalah menggarap subak. Saya sungguh merasakan jiwa dan ruh saya ada di sana,” ujar Klick Swantara di sela-sela festival.
Pembukaan Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024 diresmikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, yang diiringi dengan pertunjukan tari dari Tanzer Dance Company.
“Kami dari Dinas Pariwisata Gianyar mendukung penuh Sthala Ubud Village Jazz Festival,” ungkapnya.
Seusai seremoni pembukaan, para musisi jazz memukau penonton dengan berbagai reportoar. Penampilan dari Rason, Benny Irawan Trio, Uwe Plath Quartet (Jerman) bersama Dian Pratiwi, New Centropezn with Horns (Rusia), Jazz Centrum, Noe Clerc Trio (Perancis), Rodrigo Parejo Quartet (Spanyol), dan Andien Fazmail Quinteto membuat suasana malam itu menjadi lebih magis.
“Musik jazz memberikan saya kebebasan dalam mengekspresikan diri dengan segala keteraturannya,” kata Dian Pratiwi, penyanyi yang tampil di panggung Giri dalam Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024.
Dengan suasana yang memukau dan deretan penampilan kelas dunia, Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024 berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan bagi para pengunjung yang hadir.*** [BEKRAF/Agung Bawantara]