Mon. Mar 24th, 2025

ISI Denpasar Buka Prodi Teater

Para seniman - akademisi ISI Denpasar dalam sebuah pentas teater musikal. Foto: Dok. Gusti Sudarta.

Teater akan menjadi program studi (Prodi) di Institut Seni Denpasar mulai semester ganjil tahun ini. Persiapan yang dilakukan telah matang, dari sisi akademis maupun teknis. Dr. I Gusti Putu Sudarta, SSP., M.Sn, Ketua Program Studi Teater ISI Denpasar menyampaikan bahwa latar belakang dibukanya Prodi Teater yakni secara latar belakang budaya, Bali mewarisi teater yang sangat kaya.

“Itu aset yang luar biasa untuk mendukung kekaryaan teater modern, dan sudah dilakukan di Bali. Bagaimana teater modern dipengaruhi oleh teater tradisi, atau sebaliknya,” ujarnya Kamis (18/7/2024) di Denpasar.

Hal itu, imbuh Sudarta, diperkuat dengan semaraknya dunia teater di Bali termasuk di kalangan generasi muda yang dibuktikan dengan banyaknya komunitas teater sebagai wadah para pegiat teater untuk berkarya.

“Hanya saja, atmosfer teater di Bali belum terbangun dengan baik, jika kita bandingkan dengan kota besar seperti Jakarta. Di sana, lulusan akademi teater tidak mesti menjadi aktor, aktris, atau sutradara. Dengan ilmu teater yang dimiliki mereka juga bisa terjun ke bidang event organizer yang menghasilkan secara finansial,” jelasnya.
Sudarta menuturkan, bahkan di luar negeri, profesi di luar bidang seni seperti pebisnis atau usahawan sengaja belajar tari atau teater untuk mendukung etos kerja mereka di perusahaan.

“Jadi mereka belajar seni atau teater gunanya agar mereka lebih bersemangat dalam bekerja. Ada nilai-nilai dari apa yang mereka pelajari di dunia seni yang sangat berhubungan dengan pekerjaan mereka di luar dunia seni,” ucapnya.

Ditanya soal target dibukanya Prodi Teater di ISI Denpasar, Sudarta mengatakan bahwa selain untuk mewadahi perkembangan teater di Bali juga untuk menjembatani teater sebagai sebuah cabang ilmu atau kajian keilmuan secara akademis, termasuk literasi terhadap teater itu sendiri.

“Sebelum membuka Prodi Teater, kami menggodok kurikulum dengan juga mengadakan FGD yang mengundang para pegiat dan seniman teater di Bali. Jadi Prodi ini saat ini memiliki lima dosen yang punya kompetensi bagus di bidang teater,” sebut Sudarta yang pernah berkecimpung di komunitas teater ini.

Selain itu, untuk memperkaya pengajaran, imbuh Sudarta, pihaknya akan mengikutsertakan pegiat dan praktisi teater di Bali untuk ikut berbagi ilmu di Prodi Teater.

“Skemanya bisa berupa dosen tamu atau model lain. Kami terinspirasi dari pola pendidikan lama di KOKAR maupun ASTI di masa lalu, yang mana praktisi atau pegiat seni diajak bekerja sama dalam pendidikan seni, dalam hal ini seni teater,” jelasnya.

Dibukanya Prodi Teater di ISI Denpasar menerbitkan harapan agar kegiatan berteater di Bali yang marak di Bali akan semakin lengkap jika teater diajarkan di perguruan tinggi. Pihaknya juga ingin adanya dialog dalam seni teater di Bali secara akademis.

“Akan terdapat komunikasi antara bidang akademis dengan praktik di lapangan misalnya metode pengelolaan komunitas teater yang bisa diajarkan di kampus oleh pegiat teater itu sendiri. Itu pula yang menjadi ciri khas ISI Denpasar sejak dahulu, yaitu seni dari masyarakat untuk masyarakat,” tutup Sudarta. *** [BEKRAF/Angga Wijaya]

By Bekraf

Related Post