Tue. Mar 25th, 2025

Kolaborasi Sastra dan Rupa I Nyoman Wirata

Pelukis senior Bali, I Nyoman Wirata, memamerkan karya seninya di Pustaka Bali Seni, sebuah ruang kreatif yang diinisiasi oleh sastrawan Wayan Suardika. Pameran bertajuk “Interior” ini dibuka pada Sabtu (6/7/2024) sore dan menampilkan sebanyak 20 lukisan karya Wirata. Acara ini juga diramaikan dengan penjualan buku-buku puisi karya Alit S. Rini, istri Nyoman Wirata, yang dikenal sebagai penyair dengan puisi-puisi sarat kritik sosial.

I Nyoman Wirata menyatakan bahwa ide pameran ini berawal dari kepeduliannya terhadap Wayan Suardika yang telah lama berkarya dan mengembangkan seni di Bali. Menurutnya, Pustaka Bali Seni bukan sekadar warung, melainkan ruang kreatif yang perlu didukung oleh berbagai pihak.

“Pameran ini merupakan penghargaan kepada Wayan Suardika yang konsisten mengembangkan seni di Bali dengan menerbitkan majalah Suardi selama puluhan tahun. Saya salut dengan semangatnya. Dari beberapa kali perjumpaan dengannya, muncullah ide untuk membuat pameran ini,” ujar pensiunan guru seni rupa tersebut.

Lukisan-lukisan Wirata yang dipamerkan sebagian besar dibuat pada tahun 2024, termasuk sketsa dan drawing yang banyak ia hasilkan. Karya-karya tersebut berangkat dari puisi-puisi yang dibuatnya, menjadi perpaduan antara kata dan rupa.

Berpameran di sebuah warung, menurut Wirata, mencerminkan kesederhanaan dalam berkarya. Di usianya yang menginjak 70 tahun, berpameran di galeri besar tentu memerlukan energi ekstra secara teknis. “Ruang kreatif seperti Pustaka Bali Seni perlu kita dukung, sebagai oase di kota besar seperti Denpasar. Ukuran boleh kecil, tetapi tidak berarti mengecilkan arti sebuah karya seni. Jadi, intensitas berkarya tetap menjadi sesuatu yang penting,” sebutnya.

Riri Satria, salah seorang pengunjung pameran asal Jakarta, menuturkan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan harus dikembangkan. “Ini adalah kegiatan yang meningkatkan literasi di level grass-root. Saya menjumpai di beberapa kota di Indonesia telah ada ruang-ruang kreatif seperti ini. Dan ini perlu terus digalakkan karena untuk mengembangkan seni di level grass-root para seniman mempunyai peran penting,” jelas komisaris utama sebuah BUMN ini.

Alit S. Rini menambahkan bahwa warung bernama Pustaka Bali Seni memiliki makna tersendiri karena menggabungkan kata “pustaka” dan “seni”. “Ini menarik, untuk itulah kami tertarik mengadakan pameran di sini guna mendukung semangat dalam mengembangkan literasi. Maka itu saya juga turut serta memajang buku-buku puisi karya saya dan Nyoman Wirata yang juga seorang penyair, dengan harapan semakin banyak kalangan yang menyukai sastra,” tutup penulis ‘Arunika’, buku puisi yang meraih penghargaan dari majalah TEMPO tahun 2023.* [BEKRAF/Angga Wijaya]

By Bekraf

Related Post