DJOIN, sebuah perusahaan rintisan di bidang teknologi Web 3, telah berhasil menjadi Duta Kota Denpasar dalam ajang Bali Swacita Nugraha 2024. Perusahaan ini tampil sebagai salah satu peserta yang masuk ke tahap grand final dalam ajang bergengsi tersebut.
Indra Adhi Suputra, CEO dan Founder Djoin, mengungkapkan kesannya selama menjalani seleksi penghargaan ini. Menurutnya, penganugerahan ini merupakan ajang yang sangat bergengsi bagi para inovator di Bali. “Kami merasakan kualitas dari para dewan penilai yang merupakan ahli di bidangnya. Sebagai putra-putri Bali, kami sangat bangga menjadi salah satu finalis penghargaan Bali Swacita Nugraha ini. Tentunya kami yakin dengan dukungan dan kolaborasi dari pemerintah serta para stakeholder lainnya, kita dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian Provinsi Bali,” ujar Indra.
Dalam ajang ini, Djoin memperkenalkan inovasi sistem keuangan untuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang mendorong digitalisasi menyeluruh guna membangun tata kelola yang baik. Inovasi ini merupakan respons terhadap tata kelola yang belum optimal di KSP, yang seringkali menjadi hambatan utama dan berujung pada penyelewengan serta kegagalan operasional. Contohnya, KSP yang seharusnya memberikan manfaat besar bagi anggotanya kerap terjebak dalam mekanisme manual yang tidak efisien.
Dengan sistem yang terstruktur dan transparan, Djoin membantu KSP mencapai keuntungan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi anggotanya. Indra Adhi Suputra melihat potensi besar dalam teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan dalam sistem keuangan KSP. “Blockchain memiliki kemampuan unik untuk melindungi transaksi, menjaga privasi data anggota, dan memperkuat integritas platform kami,” jelas Indra.
Hikmah Bali Swacita Nugraha 2024
Indra juga merasakan hikmah besar dari mengikuti ajang Bali Swacita Nugraha 2024. Melalui ajang ini, Djoin memperkuat jalinan dengan pihak lain yang sevisi. Bulan ini, Djoin berkolaborasi dengan Baliola, sebuah perusahaan pengembang Blockchain yang berbasis di Denpasar, untuk mengeksplorasi penerapan teknologi blockchain Mandala Chain. Fokus utama kolaborasi ini adalah perlindungan data nasabah, yang akan memudahkan penerapan undang-undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Selain itu, teknologi ini juga akan melindungi transaksi dan data koperasi secara keseluruhan.
“Melalui kolaborasi ini, kami bertekad untuk turut membangun tatanan baru di bidang perkoperasian sehingga tata kelola koperasi menjadi baik, dan pada muaranya semua kebaikan itu berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat luas,” ujar Indra.
Gede Rahman Desyanta, CEO Baliola dan Founder Mandala Chain, menyambut antusias kolaborasi ini. “Djoin adalah pelopor dalam digitalisasi koperasi, mendorong mereka menuju kemakmuran masyarakat. Djoin menjadi aplikasi inti yang sangat penting untuk mencapai tujuan ini,” ujar Gede Anta, sapaan akrabnya.
Langkah Maju untuk Koperasi Indonesia
Kolaborasi antara Djoin dan Baliola merupakan langkah maju yang signifikan bagi koperasi di Indonesia. Dengan menggabungkan kekuatan digitalisasi dan teknologi blockchain, mereka membuka peluang baru bagi koperasi untuk berkembang secara optimal, meningkatkan transparansi, keamanan, dan pada akhirnya, membawa manfaat yang lebih besar bagi seluruh anggota dan masyarakat Indonesia.
Inovasi Djoin membantu membangun ekosistem digital koperasi yang aman, dapat dipercaya, dan nyaman. Eksplorasi teknologi Mandala Chain diharapkan dapat mengarahkan koperasi Indonesia ke era digital berbasis Web 3. Manfaat utama dari kolaborasi ini meliputi peningkatan tata kelola, perlindungan data, keamanan transaksi, dan efisiensi operasional. Digitalisasi dan blockchain membantu menciptakan sistem yang lebih terstruktur, transparan, dan akuntabel, mengurangi risiko penyelewengan.
Teknologi blockchain memastikan keamanan dan privasi data anggota, sejalan dengan undang-undang PDP. Selain itu, blockchain melindungi transaksi dari manipulasi dan penipuan, meningkatkan kepercayaan anggota terhadap KSP. Sistem digital yang terintegrasi mempercepat proses dan mengurangi biaya operasional, memberikan manfaat lebih besar bagi anggota.*** [BEKRAF/Abe]