SERANGKAIAN acara DTIK FESTIVAL 2024, Radio Publik Kota Denpasar menggelar sebuah Talkshow yang memaparkan fenomena baru dalam dunia seni digital, yaitu lelang karya Non-Fungible Token (NFT). Acara bertajuk “Fenomena Lelang Karya NFT, Implikasi, dan Masa Depan Seni Digital” menyoroti dampak teknologi blockchain terhadap paradigma seni konvensional.
Ketua Harian Bekraf Denpasar, I Putu Yuliarta, menyatakan, “Teknologi blockchain telah membuka peluang baru bagi seniman dalam menciptakan dan memasarkan karya seni digital. Melalui platform NFT, seniman dapat menjual karya-karya unik mereka langsung kepada kolektor, mengubah paradigma konvensional tentang kepemilikan dan nilai dalam dunia seni.” Hal ini memberikan angin segar bagi para seniman untuk semakin berkarya dengan semangat baru. Terlebih, pada lelang karya di Ordinal Whale yang difasilitasi oleh Bekraf Denpasar dan Balioala beberapa waktu lalu, hampir seratus karya dari belasan Kartunis Denpasar laku terjual. Dari lelang karya tersebut masing-masing kartunis berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Dalam diskusi, Diyan Pramudya, karikaturis sekaligus Manajer Ops HOCA dan Owner SEND International Forwarde, yang baru saja sukses melelang karyanya melalui project Ordinal Whale. “Para seniman kini dapat memanfaatkan potensi NFT sebagai alternatif memasarkan karya seni. Saya berhasil menjual 6 dari 10 karya saya di pasar lelang NFT dan meraih pendapatan hampir Rp10 juta. Ini sadalh sebuah contoh kecil dari peluang besar di ranah NFT yang bisa dimanfaatkan oleh para seniman sebagai alternatif menjual karya,” ungkapnya.
Adapun project Ordinal adalah mekanisme incription karya pada Bitcoin. Metodenya karya para seniman dicetak pada satoshi (ukuran kecil dari Bitcoin). Berbeda dengan NFT yang selama ini berlaku, Ordinal memungkinkan seniman memahat karya seninya pada Bitcoin. Pada NFT mekanisme penyimpanan dibagi menjadi dua bagian. Sertifikat karya disimpan pada Bitcoin dan karya itu sendiri disimpan pada database lain. Sedangkan pada Ordinal, karya dan sertifikatnya keduanya disimpan di jaringan Bitcoin. Melalui mekanisme tersebut, keamanan jauh lebih terjamin. Melalui mekanisme tersebut, Baliola dan Ordinal Bazaar berkolaborasi menyelenggarakan project ordinal bersama Bitwhales, yakni project ordinal yang telah memiliki pasar di Amerika Serikat dan di hampir seluruh negara di dunia.
I Wayan Nuriarta, Kartunis yang juga dosen Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar, menambahkan, “Perkembangan ini memberikan kesempatan baru bagi seniman untuk memperluas apresiasi terhadap budaya lokal. Seniman lokal dapat mengakses audiens yang lebih besar dan beragam, yang dapat membantu memperluas pengaruh budaya lokal.”
Dr. IB Alit Adhi Merta, Kepala Dinas Komunikasi Informatika, dan Statistik Kota Denpasar, menegaskan dukungan Pemerintah Kota terhadap perkembangan kreativitas dan inovasi. “Pemerintah Kota Denpasar selalu mendukung langkah-langkah pengembangan kreativitas dan inovasi seniman. Kolaborasi dengan instansi terkait dan Bekraf menjadi kunci utama dalam memastikan kelangsungan dan terpadunya semua langkah dalam perkembangan seni digital,” jelasnya.
Dalam segmen terakhir, perwakilan dari Bekraf menjelaskan kriteria untuk menilai nilai sebuah karya seni dalam konteks NFT. Selain kualitas artistik, kelangkaan, dan kualitas teknis karya, koneksi emosional, partisipasi seniman dalam komunitas, serta potensi investasi juga memengaruhi nilai karya seni NFT.
Sementara itu, dalam rencana pengembangan bisnis IP terkait NFT, Bekraf menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi seniman serta dukungan teknis dan infrastruktur yang memadai. Bekraf juga mendorong kolaborasi antara komunitas kreatif untuk mengembangkan proyek-proyek NFT yang inovatif dan menarik.
Dalam mengatur pasar NFT, Pemerintah Kota dan lembaga terkait diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual seniman serta melibatkan stakeholder dalam proses pengaturan pasar. Ini penting untuk memastikan keadilan dan etika dalam ekspansi NFT dalam seni.
Fenomena lelang karya NFT menandai transformasi signifikan dalam dunia seni digital. Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Denpasar dan kolaborasi antara semua pihak menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi NFT bagi perkembangan seni dan ekonomi lokal. *** [Bekraf/Abe]