MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, menegaskan target ambisius untuk membentuk 6.000 desa wisata dalam tahun 2024 guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disampaikannya dalam kuliah umum Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu.
Dari total lebih dari 80 ribu desa di seluruh Indonesia, Menparekraf mencatat bahwa sekitar 7.500 di antaranya memiliki potensi sebagai destinasi wisata. “Desa-desa yang memiliki potensi wisata sekitar 7.500, dan 80 persen di antaranya, sekitar 6.000 desa, harus kita jangkau,” ujarnya.
Menurut perhitungannya, pembentukan 6.000 desa wisata tersebut diharapkan dapat menyumbang sekitar 4,5 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional. Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga menyoroti manfaat sosial dari langkah ini dengan menyatakan bahwa hal tersebut dapat menciptakan sekitar 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor ekonomi kreatif.
“Di desa-desa itulah generasi muda kita bisa menciptakan inovasi-inovasi, termasuk produk-produk kreatif yang akan meningkatkan kemampuan dan peluang desa-desa wisata tersebut,” tambahnya.
Pengembangan sektor pariwisata ini dipicu oleh tren positif kunjungan ke desa wisata di Indonesia, yang mengalami peningkatan sebesar 30 persen setelah pandemi COVID-19. Sandiaga Uno juga menggarisbawahi keberhasilan dua desa wisata di Indonesia, yaitu Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta dan Desa Wisata Panglipuran di Bali, yang telah diakui sebagai desa-desa terbaik di dunia.
“Capaian seperti ini harus kita dorong ke depan,” tegas Sandiaga Uno, menandaskan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan target yang ambisius dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan langkah ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi Indonesia, serta memberikan peluang dan kesejahteraan bagi masyarakat di seluruh pelosok negeri.*** [BEKRAF/rls]